Solidigm Ingin Membuat Pusat Data AI Lebih Hemat Daya Lewat SSD QLC
Di tengah lonjakan permintaan komputasi untuk AI, ada satu masalah besar yang diam-diam membayangi, yakni listrik. Model AI besar haus akan daya, dan pusat data yang menopangnya terus membengkak baik secara ukuran maupun konsumsi energi. Di sinilah Solidigm, produsen SSD yang mungkin belum sering Anda dengar, masuk membawa tawaran menarik: SSD berbasis QLC yang menjanjikan efisiensi daya jauh lebih baik.
SSD QLC vs Dunia Lama
Solidigm baru saja merilis hasil studi pemodelan yang membandingkan efisiensi daya antara SSD QLC (Quad-Level Cell), SSD TLC (Triple-Level Cell), dan sistem hybrid HDD dalam skenario pusat data AI berskala 100 megawatt. Hasilnya? SSD QLC bukan hanya unggul, tapi jauh lebih efisien:
● SSD QLC disebut 19,5% lebih hemat daya dibanding SSD TLC.
● Dibanding hybrid HDD, efisiensinya melonjak hingga 79,5%.
● Konsumsi daya untuk penyimpanan turun drastis, tinggal sekitar 3,7%–5,2% dari total daya pusat data.
Yang artinya, daya yang biasa dipakai buat hard drive bisa dialihkan ke GPU. Lebih banyak GPU = lebih banyak AI = lebih cepat training.
Kecil di Konsumsi, Besar di Dampak
Hal menarik lain adalah bagaimana efisiensi ini bisa diubah jadi kapasitas komputasi tambahan. Dalam skenario yang disimulasikan Solidigm, SSD QLC memungkinkan pusat data menambah infrastruktur AI hingga 26% lebih banyak, tanpa menaikkan kapasitas daya sama sekali.
Itu cukup untuk menambah ratusan server GPU hanya dengan mengganti jenis storage.
Dan ini bukan sekadar soal performa. Dengan pusat data besar sekarang jadi sorotan karena emisi karbonnya, efisiensi daya adalah isu strategis. Perusahaan besar seperti Microsoft, Google, dan Amazon berlomba membuat pusat data lebih hijau. SSD QLC berpotensi jadi bagian dari solusi itu.
Tapi, Apakah QLC Sudah Siap?
Dulu, SSD QLC terkenal punya dua masalah: daya tahan yang lebih rendah dan kecepatan tulis yang lambat. Tapi Solidigm mengklaim generasi baru QLC mereka sudah cukup matang untuk beban kerja pusat data, terutama workload AI yang lebih dominan baca daripada tulis.
Dengan kapasitas tinggi, footprint fisik kecil, dan biaya per TB yang makin kompetitif, QLC perlahan jadi pilihan yang masuk akal untuk skenario penyimpanan besar-besaran, bahkan yang dulunya dikuasai HDD.
AI Membutuhkan Storage yang Lebih Cerdas
Di era AI, bottleneck bukan cuma soal GPU. Penyimpanan menjadi komponen krusial yang menentukan seberapa cepat dan hemat infrastruktur AI bisa berkembang. Solidigm melihat celah besar di sini dan mereka berani mengklaim punya jawaban yang lebih efisien, lebih hemat tempat, dan (yang penting) lebih hemat daya.
Masih perlu waktu sebelum SSD QLC benar-benar jadi standar baru di semua pusat data. Tapi jika tren konsumsi daya AI terus naik seperti sekarang, solusi seperti ini bisa jadi bukan sekadar alternatif, melainkan keharusan.
Lebih lengkap : https://www.solidigm.com/products/technology/power-efficient-ai-data-center-with-solidigm-qlc-ssds.html