Solidigm: AI Mempercepat Peralihan dari Hybrid ke All-Flash Array
Dalam dunia IT perusahaan, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan—mulai dari kebutuhan aplikasi sekarang dan masa depan, biaya perangkat keras, konsumsi daya, hingga ruang penyimpanan. Semua itu harus berjalan seimbang sambil memastikan bisnis tetap lancar.
Sebagian besar pusat data saat ini masih memakai sistem penyimpanan hybrid, yaitu kombinasi SSD (cepat) dan HDD (murah, tapi lambat). Tapi sekarang, banyak perusahaan mulai beralih ke penyimpanan All-Flash Array (AFA), yaitu sistem yang sepenuhnya menggunakan SSD. Perubahan ini terutama didorong oleh meningkatnya penggunaan AI dalam bisnis.
AI bisa membuat proses bisnis jadi lebih canggih dan efisien, tapi juga menuntut infrastruktur yang kuat dan cepat. Salah satu hal paling penting agar sistem AI bisa berjalan optimal adalah kecepatan akses data (IO performance). Di sinilah peran penyimpanan sangat besar.
Kenapa Hybrid Mulai Ketinggalan?
Sistem hybrid mencoba menyimpan data yang sering diakses (data panas) di SSD dan data yang jarang digunakan (data dingin) di HDD. Masalah muncul ketika AI mulai membaca dan menulis data dalam jumlah besar dan cepat. Sistem hybrid bisa kewalahan memindah-mindahkan data antara SSD dan HDD, dan ini membuat kinerjanya menurun tajam.
Aktivitas AI seperti mesin rekomendasi, pelacakan objek, dan teknologi LLM (seperti ChatGPT versi perusahaan) butuh kecepatan baca-tulis data yang tinggi dan stabil. Sistem hybrid sulit mengimbanginya, apalagi saat permintaan IO meningkat drastis.
Kelebihan All-Flash Array (AFA)
Berbeda dengan hybrid, AFA menyimpan semua data di SSD. Ini membuat proses baca-tulis data jadi jauh lebih cepat dan stabil, tanpa harus repot memindahkan data antar drive. Bahkan saat beban kerja sedang tinggi, AFA tetap bisa menjaga performanya.
Selain itu, SSD modern seperti Solidigm QLC 61,44TB menawarkan banyak keuntungan:
• Ukuran fisik lebih kecil
• Konsumsi daya lebih rendah
• Lebih sedikit perangkat yang dibutuhkan dibandingkan HDD
• Keandalan jauh lebih tinggi
Contohnya, untuk menyimpan 1 petabyte data, Solidigm hanya butuh 521 SSD, sementara sistem HDD perlu 1800 drive. Itu artinya hemat ruang, daya listrik, dan biaya pendinginan.
Dari sisi keandalan, SSD jauh lebih jarang rusak dibandingkan HDD. Bahkan dalam simulasi penggunaan selama miliaran tahun, Solidigm tidak menemukan satu pun kerusakan data. Kalau pun ada drive yang rusak, sistem SSD bisa pulih lebih cepat karena kecepatannya jauh di atas HDD.
Tren Masa Depan: All-Flash Akan Jadi Standar Baru
Fakta menunjukkan bahwa penggunaan HDD di perusahaan terus menurun, sementara pengiriman SSD meningkat tajam. Ini jadi tanda bahwa penyimpanan hybrid mulai ditinggalkan.
Perusahaan yang ingin menjalankan AI secara serius—dan ingin sistem mereka tetap cepat, stabil, dan hemat energi—semakin memilih AFA sebagai solusi utama.
Kesimpulannya, AFA adalah pilihan terbaik untuk mendukung AI dan aplikasi modern lainnya. Dengan performa lebih baik, daya tahan lebih tinggi, dan efisiensi yang lebih unggul, All-Flash Array bukan cuma tren, tapi masa depan dunia penyimpanan data.